Tentang cek fakta

Cek Fakta ada bagian dari produk jurnalistik yang dikerjakan khusus oleh satu unit dalam tim redaksi Suara.com. Pengerjaannya pada dasarnya mirip dengan proses kerja jurnalistik biasa, namun dengan langkah-langkah yang lebih terstruktur, terukur, sekaligus berusaha lebih transparan menampilkan sumber-sumbernya.

Metodologi Cek Fakta

Dalam mengerjakan artikel atau konten Cek Fakta, tim redaksi dipandu dan berpedoman pada satu metodologi tersendiri yang juga lazim digunakan oleh lembaga pemeriksa fakta lainnya. Berikut penjelasan tentang metodologi tersebut:

1. Pemilihan klaim, kabar atau informasi

Klaim, kabar, maupun informasi yang hendak diperiksa atau diuji faktanya bisa didapat dari pemberitaan yang beredar, info di media sosial, maupun yang tengah viral di masyarakat. Kami juga bisa menerima langsung klaim atau kabar tersebut melalui jalur kontak resmi kami seperti email, nomor telepon atau WhatsApp, akun media sosial, atau juga melalui jalur komunikasi pribadi anggota tim Cek Fakta maupun redaksi Suara.com.

Klaim atau kabar yang diterima atau didapat, baik itu terkait topik politik, hukum, sosial, kesehatan, sains dan lain sebagainya, kemudian didata. Lalu, tim akan mengurutkan klaim atau kabar-kabar yang ada berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain: potensi bahaya atau dampak buruknya bagi publik, status atau potensi viralnya, pentingnya isu tersebut terhadap kepentingan publik, juga level tokoh yang mungkin terkait dengan klaim atau kabar tersebut.

Berikutnya, kami juga memastikan bahwa klaim atau kabar itu bisa diperiksa faktanya, misalnya bukan sekadar opini mengambang atau pernyataan normatif. Ini penting, karena tidak semua klaim atau kabar bisa diperiksa faktanya.

Hal lain yang kami pastikan dalam setiap pemilihan klaim atau kabar yang akan diperiksa adalah tidak adanya kecenderungan memeriksa fakta yang berasal dari kelompok tertentu saja, karena konten Cek Fakta pada prinsipnya haruslah terbebas dari bias apa pun. Ini juga sebagai wujud lain dari independensi dan imparsialitas.

2. Verifikasi klaim atau kabar

Bagian selanjutnya dalam proses pengerjaan adalah verifikasi terhadap klaim atau kabar yang dipilih. Verifikasi dimaksud dilakukan demi memastikan bahwa klaim atau kabar itu memang benar-benar ada atau tengah beredar, yang berarti memerlukan pengecekan sumber-sumbernya, apakah itu dari postingan di media sosial (di platform apa dan berasal dari akun yang mana), apakah dari rekaman audio atau video, dari sebuah peristiwa tertentu, dari keterangan resmi lembaga atau orang tertentu, dan lainnya.

Ketika misalnya tim atau pemeriksa fakta yang bertugas kesulitan menemukan sumber aslinya, bisa dilakukan pula komunikasi atau permintaan sumber klaim/kabar tersebut kepada orang yang meneruskan atau mengirimkannya (jika ada).

3. Riset dan pemeriksaan fakta

Ketika sudah terbukti adanya klaim atau kabar tersebut, lengkap dengan sumbernya, maka pemeriksa fakta kemudian mulai melakukan riset sekaligus pengecekan faktanya. Sumber atau teknik yang digunakan antara lain bisa melalui riset data atau dokumen resmi, dari sumber otoritatif seperti pejabat berwenang, ahli yang kompeten di bidang terkait, atau dari situs berita terpercaya, juga situs-situs penyedia foto resmi dan orisinil yang dapat diakses.

Teknik lain bisa melibatkan pencarian reverse image, fitur analisis media sosial, maps, dan lain sebagainya. Ini termasuk untuk memperdalam pengecekan fakta tidak saja pada menemukan sumber asli atau pembandingnya, namun juga lebih jauh guna mendapatkan asal-usul dan perjalanan dari klaim atau kabar yang diperiksa tersebut.

Salah satu yang cukup ringkas mungkin adalah menemukan apakah sudah pernah ada konten Cek Fakta sebelumnya di media atau situs lain, terkait klaim atau kabar tersebut. Dalam hal ini, Suara.com yang berada dalam kolaborasi Cekfakta.com, ketika menemukan konten Cek Fakta yang sudah jadi dan clear, bisa saja mereplika atau menulis ulang dan menyajikan konten tersebut dengan merujuk pada sumbernya, sesuai kesepakatan kolaborasi.

4. Penyajian konten Cek Fakta

Secara umum, penyajian artikel atau konten Cek Fakta mengikuti struktur standar berupa: pertama, judul yang jelas dan tegas, tidak membingungkan apalagi meneruskan ulang keraguan yang ditimbulkan oleh klaim atau kabar tersebut. Idealnya, judul sebaiknya sekaligus memastikan apakah klaim/kabar yang diperiksa itu adalah palsu atau hoaks, menyesatkan, benar, sebagian benar, atau tak bisa diverifikasi. Namun ini juga bisa dinyatakan dalam fitur tertentu seperti "truth-meter", atau ditegaskan kembali pada bagian kesimpulan yang terbaca jelas dan konklusif.

Kedua, bagian headline atau kalimat awal sebagai penjelasan sederhana konten Cek Fakta tentang apakah ini. Bagian ketiga, klaim atau kabar yang diperiksa (biasanya berisi narasi utuhnya atau bisa juga bagian dari narasi yang perlu diperiksa). Keempat, bagian isi yang memuat proses penelusuran atau pengecekan fakta, lengkap dengan penjelasan terhadap sumber-sumbernya. Lalu kelima, bagian kesimpulan sebagai penegasan dari hasil pengecekan fakta yang berisi kalimat konklusif apakah klaim/kabar itu hoaks, menyesatkan, ataukah benar adanya.

Tim Redaksi Cek Fakta

Penanggung Jawab: Suwarjono
Koordinator Tim: Arsito Hidayatullah
Penguji Fakta (Fact-checkers):

Disclaimer Kebenaran, Koreksi, Kritik dan Saran

Meskipun konten-konten Cek Fakta sudah melalui proses penelusuran dan pengecekan yang cermat serta ketat, serta telah dicek ulang oleh koordinator tim yang lebih berpengalaman, hasil atau kesimpulannya tidak mesti merupakan sebuah kebenaran yang sesungguhnya. Walau sumber yang didapat dan dipaparkan terasa sudah mencukupi, bisa saja masih ada sumber sahih lain yang belum ditemukan, yang mungkin berbeda data, maupun akurasi perhitungan atau tingkat validitasnya dibanding yang sudah ditemukan. Sehubungan itu, konten-konten Cek Fakta yang diproduksi masih terbuka untuk dikoreksi, diperbaiki dan disempurnakan, sehingga lebih akurat dan benar.

Dalam hal ini, pembaca/publik kami dorong dan kami persilakan untuk memberi kritik maupun masukan, atau mengajukan komplain atau koreksi, terhadap konten Cek Fakta mana pun yang kami publikasikan yang dirasa memiliki kekurangan. Kritik, masukan, komplain atau koreksi, dapat disampaikan kepada tim melalui jalur-jalur komunikasi yang tersedia, antara lain: email [email protected], [email protected], nomor telepon redaksi di 021-50101239, maupun melalui akun-akun media sosial kami, juga bisa langsung kepada personel tim kami jika memiliki kontaknya.

Untuk setiap kritik, koreksi atau masukan, sebaiknya bisa dijelaskan bagian mana yang keliru atau perlu dikoreksi, serta lebih baik jika mengajukan sumber yang dirasa lebih valid terkait konten Cek Fakta dimaksud. Sebagaimana lazimnya, semua komunikasi hendaknya dilengkapi identitas jelas pengirim (minimal untuk validitas di tim kami). Hal sama juga berlaku untuk tip atau informasi lain yang ingin disampaikan, termasuk soal klaim/kabar yang ingin diperiksa oleh tim kami. Silakan, hubungi kami melalui jalur-jalur komunikasi yang sudah dicantumkan di atas.

Lebih dari itu, pembaca maupun publik diharapkan dapat menyimak dengan baik, serta menerima dan memahami konten Cek Fakta yang kami produksi beserta kesimpulan hoaks-tidaknya dengan bijak. Jika masih merasa belum yakin dengan data atau bukti beserta sumber yang kami sajikan, minimal bisa menjadikannya sebagai bahan pembanding. Pada akhirnya, konten-konten Cek Fakta ini sekaligus bertujuan agar pembaca atau publik dapat lebih kritis dan cerdas dalam menerima berbagai informasi apa pun yang beredar, sehingga penyebaran hoaks atau mis/disinformasi dapat dibatasi.

Koreksi Kesimpulan

Terhadap masukan atau koreksi, yang kemudian setelah kami lakukan pengecekan dan verifikasi ulang berdasarkan sumber-sumber valid yang disampaikan maupun yang ditemukan sendiri belakangan oleh tim kami, secara metode akan kami lakukan SOP koreksi sebagaimana berita pada umumnya, yaitu antara lain dengan: pada artikel Cek Fakta yang dikoreksi menambahkan proses penelusuran/pengecekan lebih lanjut yang dilakukan, memaparkan temuannya, serta mengedit atau mengubah bagian kesimpulan (misalnya: yang sebelumnya disimpulkan misleading atau hoaks ternyata benar sesuai klaim). Tentunya, revisi/ralat atau perubahan juga akan dilakukan pada judul artikel Cek Fakta, serta diberikan catatan khusus ralat pada bagian akhir artikel, sekaligus permintaan maaf sebagaimana dalam catatan ralat biasanya.

Laporkan Jika Ada Pelanggaran

Dalam situasi --yang sebenarnya tidak kami harapkan akan pernah terjadi-- di mana mungkin publik atau pembaca ada yang merasa yakin telah terjadi pelanggaran fatal terhadap salah satu atau lebih Code of Principles-nya IFCN (International Fact-Checking Network) yang kami lakukan, silakan melaporkannya melalui laman komplain IFCN ini. Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami dan media-media atau lembaga lainnya yang berstatus sebagai signatory IFCN, untuk siap dilaporkan jika melakukan pelanggaran.