mxkd.sbs - Siapa tak kenal deretan nama beken di kancah sepak bola seperti Andrea Pirlo, Thierry Hendry, Paul Scholes atau legenda Jerman Franz Beckenbauer.
Ya, mereka punya nama besar yang dibangun dari kerja keras di lapangan. Tak hanya karena kemampuannya mengolah si kulit bundar tetapi juga cara bermain mereka yang mampu beradaptasi dengan baik sesuai kebutuhan tim.
Benar sekali, sederet nama yang disebutkan tadi mendapatkan nama besar di kancah sepak bola justru ketika mereka mampu tampil apik saat berubah dari posisi semula.
Contoh saja Andrea Pirlo. Pemain yang dikenal sebagai gelandang serang saat berkostum Brescia ini ternyata pernah berubah posisi bermain saat di lapangan, tepatnya kala mulai merumput bersama AC Milan pada 2001.
Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, Pirlo yang tadinya bermain sebagai gelandang berubah menjadi Deep Lying Playmaker dimana ia berdiri di depan empat bek sejajar bukan lagi berada di belakang dua penyerang.
Di posisinya yang baru tersebut karirnya pun menjulang. Ia telah mempersembahkan dua scudetto dan gelar Liga Champions bersama AC Milan.
Nah, aksi pemain yang berpindah posisi ternyata bukanlah sesuatu yang awam di kancah sepak bola, termasuk bagi para pesepakbola Indonesia. Beberapa pesepakbola Indonesia pun tak sedikit yang bermain berubah posisi di klub barunya.
Berikut Bolatimes rangkum
Namanya barangkali belum begitu akrab di telinga para pecinta sepak bola tanah air. Wajar saja pemain kelahiran Bandung 17 tahun lalu tersebut saat ini tengah merumput bersama klub divisi 2 U-18 Spanyol, International De La Amistad.
Ia sudah berada tiga tahun di sana dan memperkuat akademi salah satu klub yang pernah mencicipi La Liga, Real Valladolid pada 2015 lalu itu.
Bersama tim barunya ia sudah dipercaya 15 kali tampil sebagai starter dan mampu membawa International De La Amistad berada di peringkat kedua, sekaligus membuka peluang untuk promosi ke Divisi 1 U- 18 Liga Spanyol.
Menariknya, pemain yang bermula berposisi sebagai striker ini berpindah jadi bek tengah. Aditya mengaku nyaman dengan posisi barunya tersebut, bahkan terkadang ia kembali bertukar posisi ke posisi pemain depan jika timnya tak kunjung cetak gol.
Akhir tahun lalu pemain belakang Persija Jakarta resmi dipinang klub Thailand, PTT Rayong. PTT Rayong merupakan klub yang berlaga di Thai League 2 atau kasta kedua di Thailand.
Di kasta kedua, PTT Rayong saat ini menempati posisi ketiga dengan raihan 18 poin di bawah Trat yang juga mengoleksi poin sama serta pemuncak klasemen sementara Nong Bua Pitchaya yang sudah mengoleksi 20 poin dari 8 kali pertandingan.
Bersama PTT Rayong, Ryuji justru tampil bukan sebagai posisi naturalnya sebagai pemain belakang, melainkan menjadi gelandang kala menghadapi Thai Honda beberapa waktu lalu.
Meski begitu, pemain yang pernah memperkuat klub kasta kedua Liga Bahrain Al Najma ini justru mampu tampil apik. Pelatih Teerasak Po-on yang menurunkan formasi 4-3-3 dalam laga tersebut menduetkan Ryuji di lini tengah bersama dengan Arthit Sunthornpit dan Pornpreecha Jarunai.
Kejelian Teerasak pun berbuah manis. Ryuji turut membawa kemenangan tipis timnya atas Thai Honda dengan skor 1-0.